JILID I
Halaman Kata Pengantar Penerbit 5
Muqaddimah 7
Ilmu Pengetahuan 14
Keutamaan ilmu pengetahuan (14)
Keutamaan belajar (17)
Keutamaan mengajar (19)
Ilmu yang fardlu ’ain (23)
Akidah Ahli Sunnah Wal Jama'ah Tentang Dua Kalimah Syahadat 25
Rahasia-Rahasia Taharah (Bersuci) 32
A. Menyucikan kotoran/najis (36). Alat penyucikan (38). Cara menyucikan (39).
B. Menyucikan hadats (39). Adab kesopanan membuang hajat (39). Cara beristinjak (41). Cara berwudlu' (41). Yang makruh dalam berwudlu’ (43). Anggapan terhadap thaharah (44). Cara mandi (44). Cara tayammum (45). Kebersihan (46). Membersihkan kotoran yang tidak najis (46). Kotoran yang menempel (46). Adab kesopanan di tempat mandi (47). Kotoran yang tumbuh di badan (49).
Rahasia-Rahasia Shalat Dan Keutamaanya 53
Keutamaan adzan (53). Keutamaan shalat-shalat yang diwajibkan (54). Keutamaan menyempurnakan rukun-rukun shalat (55). Keutamaan berjama’ah (56). Keutamaan sujud (57). Kewajiban khusyu (58). Keutamaan masjid dan tempat shalat (59). Perilaku shalat yang lahiriah (60). Bacaan do’a Iftitah, Alfatihah dan surat lain-lain (61). Ruku’ (63). Sujud (64). Tasyahud (65). Berbagai larangan dalam shalat (66). Fardlu dan sunnah shalat (67). Syarat-syarat bathiniah (Khusyu’ dan kehadliran hati) (69). Sikap bathiniah yang menjadi keistimewaan kehidupan shalat (72). Cara memelihara kehadliran hati diwaktu shalat (75). Beberapa hal yang harus diperhatikan waktu melakukan setiap rukun atau syarat shalat (78). Imam (94). Keutamaan Jum’at dan adab-adabnya (100).
Aneka masalah yang perlu diketahui (103). Ibadat-ibadat sunnat (107). Waktu-waktu yang dimakruhkan untuk shalat (111). Mengqadla shalat-shalat sunnat (112).
Rahasia-Rahasia Zakat 113
Penunaian zakat dan syarat-syaratnya (114). Rahasia zakat sebagai salah satu sendi Islam (115). Kewajiban orang-orang yang berzakat (119). Pengeluaran zakat dan orang-orang yang berhak menerimanya (127). Tugas-tugas penerima zakat (131). Keutamaan tatacara menerima dan memberikannya sedekah sunnat (134). Sedekah tanpa diketahui orang (136).
Rahasia-Rahasia Puasa 139
Kewajiban-kewajiban puasa yang lahiriah (142). Hal-hal yang wajib dilakukan karena rusaknya puasa (144). Hal-hal yang sunnat-sunnat dilakukan dalam puasa (145). Macam-macam puasa dan tingkatannya (145). Rahasia puasa dan syarat bathiniah (146). Puasa sunnat (148).
Rahasia Berhaji 151
Keutamaan berhaji, keutamaan Baitullah, Makkah, Madinah dan menyiapkan keberangkatan ke masjid-masjid (151). Syarat-syarat wajibnya haji, Syahnya rukun-rukun haji, kewajiban-kewajiban serta larangan-larangannya (154).
Urutan peri laku lahiriah sejak berangkat hingga kembalinya (157). Perjalanan hajji (157). Tatacara ihram dari Miqat sampai masuk kota Makkah (160). Tatacara waktu memasuki Makkah sampai melakukan thawaf (162). Tawaf (162). Sa'i (165). Wuquf dan yang sebelumnya (165). Berbagai amalan haji lainnya (166). Sifat 'umrah dan hal-hal sesudah itu hingga thawaf wada’ (169). Berziarah ke Madinah dan tatacaranya (170). Berbagai sunnah sekembali dari bepergian (173). Tata kesopanan amalan bathiniah (174). Ajaran yang dapat diambil dari ibadah haji (177).
Tata Kesopanan Membaca Al-Qur'an 181
Keutamaan Al-Qur’an dan pembacanya serta celaan bagi orang yang melalaikan membacanya (182). Tatacara lahiriah membaca Al-Qur’an (184). Amalan bathiniah dalam membaca Al-Qur'an (187).
Dzikir Dan Do'a 198
Keutamaan dzikir (198). Keutamaan majlis dzikir (200). Keutamaan tahlil (201). Keutamaan bertasbih, bertahmid dan dzikir lainnya (201). Rahasia keutamaan dzikir (202). Keutamaan berdo’a (203). Tatacara memanjatkan do’a (205). Keutamaan membaca shalawat Nabi s.a.w. (208). Keutamaan beristighfar (mohon ampun) (211). Tata kesopanan tidur (213). Wirid-wirid bagi orang-orang yang waktunya melulu digunakan untuk beribadat (217). Keutamaan bangun shalat malam (219). Sebab-sebab yang memudahkan untuk bangun malam (220). Kenikmatan bermunajat dari segi akal dan naqal (221). Petunjuk dalam penggunaan waktu malam (227).
Tata Kesopanan Makan, Mengundang Makan Dan Menghormati Tamu 229
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seseorang yang makan (230). Adab sebelum makan (230).
Adab diwaktu makan (232). Yang disunnatkan sehabis makan (234). Tata kesopanan makan bersama (235). Keutamaan menghidangkan makanan pada tamu dan tatacaranya (238). Beberarapa persoalan (242). Undangan dan jamuan (248). Keutamaan memberi jamuan (243). Aneka ragam adab kesopanan (253).
Tata Kesopanan Pernikahan 256
Anjuran melakukan pernikahan (256). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih jodoh (259). Kewajiban wali wanita (265). Pergaulan suami isteri (265). Kewajiban suami (265). Hak-hak suami atas isterinya (281). Kewajiban orang tua terhadap puterinya (283).
Tata Kesopanan Mencari Kasab & Biaya Hidup 287
Keutamaan bekerja dan anjuran melaksanakannya (287). Melaksanakan keadilan dalam bermu’amalat dan menjauhi penganiayaan (291).
Berlaku baik dalam mu’amalat (307). Sikap dan perhatian pedagang pada agamanya (312).
Halal Dan Haram 316
Keutamaan halal dan celanya haram (316). Macam-macam benda halal dan penggolongannya (820). Tingkat halal dan haram (324). Tingkat syubhat (326). Suatu peringatan (333). Berbagai pembahasan dan penelitian tentang halal dan haram (334). Bagaimanakah seseorang dapat bertaubat dari hasil-hasil keuangan penganiayaan (335).
Tata Kesopanan Hidup Rukun & Bergaul 340
Keutamaan hidup rukun dan persaudaraan (340). Cinta karena Allah (344). Kupasan kebencian karena Allah (347). Sifat-sifat yang diperlukan dalam memilih sahabat (348). Hak-hak persaudaraan dan persahabatan (352). Tata kesopanan bergaul dengan seluruh lapisan masyarakat (387). Hak-hak orang Islam, keluarga dan tetangganya (390). Hak-hak orang Islam (391). Hak-hak tetangga (415). Hak-hak kaum kerabat dan keluarga (419). Hak-hak kedua orang tua dan anak (420).
'Uzlah (Menyendiri) Dan Mukhalathah (Bergaul) 423
Tata Kesopanan Bepergian 431
Tata kesopanan musafir (435). Rukhsah (keringanan hukum) yang perlu dipelajari oleh musafir (441).
Amar Ma'ruf Dan Nahi Munkar 446
Kewajiban beramar ma’ruf, keutamaannya serta selanya apabila dilalaikan (447). Syarat-syarat untuk nahi munkar (452). Tingkat-tingkat nahi munkar (453). Tata kesopanan beramar ma’ruf dan nahi munkar (456). Kemunkaran yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari (458).
Adab Kenabian Dan Akhlak Rasulullah Muhammad S.A.W 467
Pendidikan Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad s.a.w. dengan Al-Qur’an (467). Berbagai keluhuran akhlak Rasulullah s.a.w. (473). Akhlak dan adab Rasulullah s.a.w, (476). Percakapan dan ketawa Rasulullah s.a.w. (478). Akhlak Rasulullah s.a.w. waktu makan (480).
Akhlak Rasulull s.a.w. dalam berpakaian (481). Sifat Pemaaf Rasulullah s.a.w. (482). Kehalusan perangai Rasulullah s.a.w. (483). Kedermawanan Rasulullah s.a.w. (484). Keberanian Rasulullah s.a.w. (486). Tawadlu’nya Rasulullah s.a.w. (486). Keadaan tubuh Rasulullah s.a.w. yang mulia (487). Berbagai mukjizat Rasulullah s.a.w. (488).
JILID II
Mukaddimah 499
Latihan Mental, Pendidikan Akhlak Dan Pengobatan Penyakit Hati 502
Keutamaan budi pekerti yang baik dan celanya budi pekerti yang jelek (502). Pendapat kaum salaf tentang budi pekerti yang baik (504). Peranan latihan dalam pembinaan akhlak (507). Dorongan untuk mencapai budi pekerti yang baik (513). Jalan yang ditempuh bagi pendidikan akhlak (519). Usaha untuk mengetahui cela diri sendiri (523). Ciri-ciri budi pekerti yang baik (527). Pembinaan akhlak anak-anak (533).
Bahaya Lisan 543
Uraian mengenai afat-afat lisan (544). 1. Berkata yang tidak berguna (544). 2. Berlebih-lebihan dalam berkata (545). 3. Bercakap-cakap dalam kebathilan (547). 4. Berbantah dan bertengkar lidah (559). 5. Permusuhan (551). 6. Membuat-buat keindahan kata-kata (555). 7. Berkata kotor memaki-maki serta ucapan yang rendah (555). 8. Melaknat (558).
9. Bernyanyi dan bersajak (bersyair) (559). 10. Bersenda gurau (559). 11. Penghinaan dan ejekan (565). .12. Menyiar-nyiarkan Rahasia (566). 13. Janji dusta (567). 14. Berdusta dalam kata dan sumpah (570). 15. Ghibah (mengumpat (575). 16. Mengadu domba (592). 17. Ucapan orang yang bermuka dua (595). 18. Memuji (597). 19. Kesalahan-kesalahan dalam pembicaraan yang pelik-pelik (599). 20. Berbagai masalah yang pelik tentang lisan (601).
Celanya Marah, Dendam Dan Hasud (Dengki) 604
Celanya marah (605). Tingkatan manusia dalam hal marah (607). Peranan latihan dalam menghilangkan marah (612). Sebab-sebab yang menimbulkan kemarahan (613). Usaha menurunkan kemarahan yang meluap-luap (616). Keutamaan menahan kemarahan (619). Keutamaan bersikap sabar (hilm) (620). Membalas ucapan umpatan (624). Dendam dan natijahnya (626). Keutamaan mema’afkan dan berbuat kebaikan. (628). Keutamaan bersikap lemah-lembut (631). Cela dengki (iri hati atau hasud) (632). Hakikat dan hukum hasud (634). Sebab-sebab timbulnya kedengkian (637). Usaha menghilangkan penyakit dengki dari dalam hati (639).
Celanya Dunia 646
Dunia yang tercela (647). Hakekat dunia (650).
Celanya Kikir dan Harta 655
Celanya harta dan kecenderungan mencintai harta (656). Kebaikan harta dan usaha menguasainya (659). Jenis harta dan faedahnya (660). Celanya loba dan tamak (665). Keutamaan kedermawanan (667). Celanya kikir (672). Mengalahkan diri sendiri dan keutamaannya (675).
Batas dermawan dan kikir serta hakikat kedua sifat itu (679). Mengobati kekikiran (683).
Celanya Pangkat Dan Ria' (Pamer) 686
Batas kepangkatan yang dibolehkan (689). Sebab-sebab senang dipuji dan benci dicela (691). Mengobati cinta pangkat (693). Mengobati penyakit gemar dipuji (695). Mengobati benci dicela (697). Celanya ria’ (pamer) (701). Hakikat ria’ dan hal-hal yang dapat dijadikan ria’
(705). Hukum ria’ (709). Tingkatan ria’ (711).
Tujuan berbuat ria’ (716). Ria’ yang samar (719). Hubungan ria’ dengan amal kebaikan (724). Mengobati ria’ (725). Memperlihatkan ketaatan atau peribadatan (729). Memperlihatkan amal kebaikan (730). Mempercakapkan amalan setelah selesai (732). Meninggalkan ketaatan karena ria’ (733). Hal-hal yang perlu diketahui dalam melakukan kebaikan (735).
Orang yang melakukan ’uzlat (menyendiri)
(738).
Celanya Takabbur Dan Bangga Akan Diri Sendiri 741
Hakikat takabbur dan bahayanya (744). Hal-hal yang dapat dijadikan kesombongan (748). Akhlak orang tawadlu (758). Mengobati sikap takabbur dan berusaha untuk tawadlu’ (763).
Amalan sebagai imtihan (latihan) (781). Peranan latihan dalam tawadlu (784). Celanya 'ujub (786). Bahaya ’Ujub (788). Pengobatan 'ujub (791). Hal yang dapat menimbulkan 'ujub dan usaha pengobatannya (793).
Celanya Tertipu (Ghurur) 803
Hakekat dan cela ghurur (804). Bentuk ghurur yang terhebat (805). Kekeliruan dalam memberi pengertian "harapan" dan "tertipu" (811). Letaknya harapan yang benar dan terpuji (815). Macam-macamnya orang yang tertipu (821). Penggolongan ahli ibadat yang tertipu (827). Penggolongan ahli tasawuf yang tertipu (837).
Para pemilik harta yang tertipu (841). Menjaga hati agar jangan tertipu (849).
Attaubat (Tobat) 855
Hakikat taubat (855). Kewajiban taubat dan keutamaannya (857). Kewajiban taubat seketika itu dan melangsungkan taubat (859). Taubat yg pasti diterima (868). Dosa yang perlu ditaubati (872). Penggolongan dosa kecil dan besar (874).
Dosa kecil yang dapat menjadi dosa besar (877). Syarat-syarat kesempurnaan dan kelangsungan taubat (881). Bertaubat dari dosa yang berhubungan dengan orang lain (885). Penggolongan manusia menurut kelangsungan taubatnya (886). Yang harus dilakukan oleh orang yang bertaubat setelah berbuat dosa (892). Usaha menyembuhkan kelangsungan berbuat maksiat (896).
Sabar Dan Syukur 902
Keutamaan sabar (902). Hakikat sabar dan bagiannya (904). Tempat yang memerlukan kesabaran (906). Usaha untuk bersabar (916). Keutamaan syukur (916). Hakikat syukur (918). Bersyukur karena Allah Ta’ala (918). Batas mensyukuri dan kufur ni’mat (921). Sebab yang membelokkan syukur (924). Hal yang memerlukan kesabaran dan syukur (924).
Harapan Dan Ketakutan 930
Hakikat pengharapan (930). Hakikat ketakutan (khauf) (937). Usaha memperoleh rasa takut (940).
Kefakiran Dan Kejuhudan 949
Keutamaan kefakiran (949). Tata kesopanan orang fakir dalam kefakirannya (952). Tata kesopanan orang fakir dalam menerima pemberian yang datang tanpa diminta (953). Hukum dan tata kesopanan orang meminta (957). Keutamaan zuhud dan hakikatnya (962).
Niat, Ikhlas Dan Benar 967
Keutamaan niat (967). Mengutamakan amalan-amalan yang berhubungan dengan niat (969). Keutamaan ikhlas dan hakikatnya (976). Keuta-maan berlaku benar dan tingkatannya (979).
Muhasabah (Membuat Perhitungan) Dan Muraqobah (Mengadakan Penelitian) 988
Keharusan muhasabah (membuat perhitungan)
(988). Syarat kebersihan diri (991). Keutamaan muraqabah (mengadakan penelitian)
(995). Hakikat muraqabah (997). Mengevaluasi diri sehabis beramal (1000). Memperolok-olokan serta mencerca diri sendiri (1008).
Berfikir 1009
Keutamaan berfikir (1009). Yang perlu dlfikirkan (1010). Cara memikirkan makhluk Allah Ta'ala (1017). Tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala dalam tubuh manusia (1018). Tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala dalam bumi (1084). Tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala dalam tumbuh binatang (1037). Tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala dalam lautan (1040). Tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala dalam udara (1042). Tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala dalam langit (1044).
Mengingat Kematian Dan Yang Terjadi Sesudah Itu 1048
Keutamaan mengingat kematian (1048). Keutamaan berangan-angan pendek (1052). Menyegerakan beramal dan bahaya menangguhkannya (1053). Sakaratul maut dan teladan yang diambil dari jenazah serta ziarah kubur (1056). Kematian anak (1061). Memikirkan alam barzakh dan kesengsaraan di hari kiamat (1063). Sifat pengaduan dan pengembalian benda-benda asal penganiayaan (1074). Kesengsaraan yang dialami di neraka jahannam (1078). Keadaan surga dan berbagai kenikmatannya (1083).
Penutub Kitab 1089
Halaman: 1095 s/d 1089